Ahmad Safrudin : Apresiasi Dinas Pendidikan Yang Mana Babasan Cilegon Kurikulum Muatan Lokal

Cilegon, LN – Penggabungan bahasa satra Jawa-Cilegon halus yang di sebut “Nalek” (bebelajar) atau (babasan).
Dengan adanya perwal tentang pelestarian muatan lokal (Mulok) di kota Cilegon yang bertujuannya agar Nalek ini tidak punah di arus globalisasi yang penuh tantangan.

Dengan itu untuk mengantisipasi hal tersebut pemerintah kota Cilegon, melalui dinas pendidikan dan kebudayaan kota Cilegon,membuat kebijakan yang sangat bagus dengan memasukan Nalek kedalam kurikulum muatan lokal(mulok) dari mulai jenjang PAUD sampai dengan SMP.

Bahasa Nalek ( Babasan) ini sudah masuk mata pelajaran ekstrakulikuler di salah satu sekolah SMPN.6 Cilegon,yang mana sudah masuk di tahun ke empat.

“Nalek ini sudah masuk di dalam mata pelajaran ekstrakulikuler di sekolah kami,dan sudah masuk di tahun ke empat dalam pembelajaran terhadap siswa/siswi, ” Kata Ahmad Safrudin,kepala sekolah SMPN 6,senin 29/07/2024.

“Bahkan sudah ada buku pemandu dari mulai kelas 1 s/d kelas 9 serta nilainya masuk ke ijazah,dan ini yang benar benar sudah di perwalkan,”.ungkapnya.

“Disamping itu muatan lokal (mulok) yang sudah ada perwalnya di sekolah dan sudah berjalan di tahun ke dua, ada pilihan lagi yaitu tiga pilar yang mana di dalamnya ada;Bandrong,Terumbu,Kesti TTKDH”, ucap Ahmad Safrudin.

“Buku pelajaran ini sudah ada di sekolah sekolah, cuma sekolah masih di beri kebebasan untuk penerapannya bisa masuk ke dalam kurikulum,bisa masuk ke ekstrakulikuler tergantung kebijakan sekolah.Ada beberapa sekolah yang menerapkan kepada ekstrakurikuler,ada pula sekolah yang kebijakan materinya disisipkan ke pelajaran olahraga,”ujar,Safrudin.

“Ini semua merupakan budaya lokal agar siswa/siswi ini mengenal kearifan lokalnya,sehingga tidak menjadi siswa/siswi yang modern serta sombong,tapi siswa/siswi ini berfikir ke bhinekaan secara global,yang artinya mereka mengenal budaya global tapi mereka tidak mengenal akar budayanya sendiri”, tuturnya.

“Harapan saya selaku kepala sekolah terutama di muatan lokal (mulok) bahasa satra, Jawa-Cilegon(Nalek),buku pendukung masih kurang seperti lembar kerja siswa (LKS),mudah mudahan pemerintah kota Cilegon melalui dinas pendidikan kota Cilegon bisa mengakomodir tidak hanya buku panduan satra Jawa-Cilegon saja, tapi ada lembar kerja siswa (LKS) nya juga,”tutup,Safrudin.(Agus).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *