Awal Tahun 2020 kita mendpatkan kabar bahwa RRC di Provinsi Wuhan, mengalami wabah virus Corona. Banyak korban meninggal. Yang mungkin saat itu, bahwa berita itu adalah berita biasa.
Tanpa pengen tahu apa itu virus corona, dan dampaknya bagi kehidupan.
Setelah beberapa minggu kemudian, virus ini dengan cepatnya menyebar ke beberapa negara di Eropa dan Arab.
Memasuki bulan Maret tepat tanggal 2-3-2020 secara resmi diumumkan ada pasien positif yang kena di Negri Tercinta RI.
Pemerintah sudah mulai wanti-wanti bahkan pertengahan Maret, dengan berbagai upaya pemerintah dengan serius memikirkan dan mengawasi memutus mata rantai penyebaran virus corona ini agar tidak mengenai masyarakat luas, berbagai langkah pun dilaksanakan.
Mulai dari sekolah diliburkan, perkantoran sebagian diliburkan, pertemuan- pertemuan dilarang, pesta di larang, Gereja tutup (dilarang beribadah), tidak boleh besuk orang sakit dan di himbau supaya berdiam diri dirumah.
Situasi yang sangat berbeda akibat si Corona, yang mampu merubah tatanan hidup manusia, meski mungkin tidak permanen.
Tentu ini sangat berdampak terbalik dengan kehidupan masyarakat kita, khususnya masyarakat Batak Toba. Karena akibat virus ini Adat hampir tiada. Beribadah di gereja dilarang, arisan di tiadakan.
Tidak ada lagi acara Marhusip, Martuppol, Marhata Sinamot dan pesta adat. Kalau pun ada, dikawal dan dibatasi.
Bahkan sampai acara kematian seperti Sari matua, Saur matua, atau maulibulung dan yang lainnya hampir tidak ada terlaksana akibat si Corona ini. Meninggal, lalu dikuburkan secepatnya,itu yang terjadi,tidak ada acara melayat, tidak ada acara mangapuli.
Terutama saat PASKAH seperti ini, baik di kampung maupun di Kota, hampir tidak ada gaungnya selain melalui media Televisi.
Sungguh luar biasa Dan belum pernah terjadi,Kita yakin, Tuhan pasti tau semua ini,Mungkin dia sedang menguji iman kita. Apakah kita masih setia padaNya.
Sejenak kita teringat salah satu lagu karya Ebiet Gade “Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita, yang selalu salah, dan bangga dengan dosa-dosa” Kita tidak bisa berbuat sesuatu, selain berharap, terutama berdoa kepada Nya agar wabah ini cepat berlalu.
Dan tidak cukup hanya berdoa. Tetapi mungkin perlu merenung sejenak, dan harus mengikuti anjuran pemerintah yang benar-benar peduli dengan masyarakatnya. Stay at home, lock down, cuci tangan, jangan lupa berjemur, dan lain sebagainya. [*]
Salam sehat !
Badia Sinaga