TANGGERANG~~LUGAS.NET
Aksi Jalan Kaki para petani simalingkar Sumatra Utara yang berjumlah 170 orang ,akhirnya tiba di perbatasan Ibu Kota Jakarta dimana jarak hanya puluhan kilo meter.
Seperti yang di sampaikan koordinator aksi Aris Wiyono kepada lugas.net kamis 6-8-2020.
“Malam hari ini kami rombongan petani pejalan kaki dari medan menuju jakarta telah sampai dijalan gatot subroto tanggerang kota dan akan bermalam dikantor KASBI Pesan Aris kepada lugas.net
“Genap sudah 43 hari semenjak kami berangkat dari desa simalingkar kecamatan pancurbatu kabupaten deliserdang,sumatra utara sejak tanggal 25 juni yg lalu.
“Hari ini tgl 6 agustus 14 perwakilan petani ditemui oleh juru bicara kementrian BUMN,Arya Sinulingga,dan ketua komisi VI FAISOL REZA ,serta pihak dari pada PTPN 2.ujarnya
“Ada pun hasil dari pertemuan tersebut pihak komisi VI DPR-RI Dan Pihak juru bicara kementrian BUMN menjamin tidak ada penggusuran paksa terhadap area pertanian dan perkampungan warga petani desa simalingkar dan segera mengembalikan petani desa sei mencirim kelokasi dalam keadaan semula.
Masih kata Aris ” dalam waktu dua tiga hari kedepan segera dibentuk tim khusus dan melakukan sidak kelokasi konflik 2 desa tersebut,serta segera memberlakukan status quo pada lokasi dengan surat mentri BUMN.jelas aris.
“Dengan adanya hasil pertemuan ini kami masyarakat petani simalingkar dan sei mencirim merasa lega dan berbesar hati ,meski baru keputusan lisan dan belum tertulis.
“Namun disaat yang sama dan hari yg sama hari ini petani yg sudah berjalan kaki 43 hari dan menempuh jarak 1770 km ini juga dikejutakan oleh kabar yg datang dari lokasi didesa simalingkar ,kecamatan pancurbatu,kabupaten deliserdang.
“Pasalnya info yang ditrima oleh petani saat ini justru pihak PTPN 2 dan dikawal oleh ribuan aparat TNI dan polri akan melakukan penggusuran paksa terhadap area pertanian dan lampung hunian masyarakat.
Info tersebut kami dapatkan pada sore hari ini jam 5 wib .
Dan kami coba cek kebenaran info tersebut kepihak intelkam polres tabes medan,pihak desa dan kecamatan,dan semua intansi yg kami cek kesemuanya menyampaikan info tersebut benar adanya ,bahwa besuk akan berlangsung penggusuran paksa pada lahan dan rumah kami.ungkap Aris melalui whatsap.
“Pertanyaan Besar Bagi kami Ntah apa yang sebenarnya terjadi disaat juru bicara mentri BUMN menyampaikan tidak ada penggusuran paksa terhadap area pertanian dan rumah petani didesa simalingkar dan ketua komisi VI DPR-RI juga menjamin hal yg sama.
Tapi dilapangan terdapt informasi yg berbeda.
“Intinya kami hari ini sudah berjalan sejauh ribuan kilometer untuk mencari keadilan dan kepastian hukum untuk hidup anak cucu kami,berharap Negara hadir ,dan bila mana situasi dan kabar buruk itu benar adanya ,maka kami pastikan kami akan lakukan apa pun untuk mendapatkan keadilan dan kepastian hukum dari negara.tutupnya.
Badia(lugas.net)