Bandung, LN – Dalam sebuah organisasi kaderisasi, perlawanan kepemimpinan adalah sebuah keharusan. Pengurus Kordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Jawa Barat telah melaksanakan Konferensi Kordinator Cabang (Konkorcab) pada November 2021 lalu dan masih belum menemukan keputusan yang pasti. Terkait hal itu, Ketua PMII Cabang Kota Bandung, Agung Andrian angkat bicara.
“Sudah 7 bulan lamanya kita percayakan semua pada keputusan Pengurus Besar (PB) PMII apapun hasilnya. Itu bentuk kepercayaan kita pada pimpinan tertinggi di tingkat PB. Namun, jika sudah berlarut lama begini, saya kira setiap cabang di Jawa Barat tidak bisa dipermainkan seperti ini”. Kata Agung.
Agung juga menyampaikan bahwa PKC Jawa Barat harusnya menjadi barometer kaderisasi di seluruh Indonesia. Mengingat bahwa keterwakilan Jawa Barat di PB PMII menduduki posisi strategis.
“Kita cabang-cabang di Jabar ini memiliki beban moral yang berat kalo sampai permasalahan konkoorcab Jawa Barat selesai. Karena, kita kira kalo jabar selesai maka yang lainpun kemungkinan besarnya akan selesai. Dan kita tinggal fokus produksi kaderisasi saja”. Ujar Agung.
Selain itu Agung menyampaikan bahwa PB harus segera mengeluarkan keputusan agar dapat memberikan kepastian pada setiap cabang di wilayah Jawa Barat.
“Kita minta PB harus tegas agar keluarkan keputusan terkait sengketa PKC PMII Jawa Barat. Kita sudah cukup sabar menunggu selama 7 bulan kebelakang. Dan kita punya hak untuk mendesak PB segera selesaikan. Jika PB tidak sanggup memutuskan, maka biar kita yang putuskan. Dan kita pastikan PB hari ini labil”. Pungkas Agung.(Nadila)