Cilegon, LN – Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang juga masyarakat sebut sebagai jalan Aat-Rusli kerapkali netizen persoalkan kondisi infrastruktur yang rusak dan jalan yang berdebu,ternyata publik juga menyoroti terkait PJU(Penerangan Jalan Umum) dimana informasi yang diterima redaksi lugas.net menyampaikan kurang lebih 5 sampai 6 kilometer pju nyaris padam alias tidak nyala.
“Min lampu PJU (penerangan jalan umum)jalan lingkar selatan tidak nyala ,kemana kita pengguna jalan ini untuk mengadu” ,tulis netizen senin malam 10/11/2025.
“Kita diminta bayar pajak, tapi hak kita untuk mendapat kenyamanan tidak kita terima “,lanjut netizen.
Hal senada juga disampaikan Rudi pengguna jalan roda dua yang menyampaikan jalan lingkar selatan disamping lampu PJU nya yang tidak berfungsi juga infrastruktur yang kurang bail,juga debu baik dari tambang galian juga kendaraan yang bermuatan matrial.
“Jalan rusak, jalan berdebu,jalan gelap ada di JLS(jalan lingkar selatan) ini “,ungkap Rudi.
“Katanya Kota Cilegon Kota Juare, mestinya menjadi perhatian utama terkait fasilitas umum, kalau lampu PJU memang kewenangan siapa?”,tutup Rudi.
Untuk diketahui PJU(Penerangan Jalan Umum) di jalan nasional adalah lampu penerangan yang menjadi tanggung jawab Menteri dan pengelolaannya diatur oleh Kementerian Perhubungan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jalan pada malam hari dengan memberikan pencahayaan yang memadai.
Seandainya PJU jalan lingkar selatan menjadi kewenangan Pemkot Cilegon maka DPUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) yang menjadi sektor pengawasan, masyarakat berharap pihak terkait respon atas keluhan perihal lampu PJU jalan lingkar selatan.
Pantauan dan informasi dari masyarakat dimana lampu PJU nyaris padam tampak dari KM 5 sampai KM 10,bahkan khabarnya sudah lama mati dan sehingga dikuatirakan rawan kecelakaan(Red)
