Cilegon, LN – Juli Tresno Ajie salah satu aktivis yang konsen sebagai Pemerhati Pembangunan menyampaikan pandangannya terkait rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon yang mana akan melakukan pinjaman daerah ke perusaan Persero PT Sarana Multi Infrastruktur dimana tujuan untuk pembiayaan pembangunan fisik Jalan Lingkar Utara (JLU).
Dalam pandangannya (Juli) meminta Pemerintah Kota Cilegon untuk mengevaluasi menyeluruh dan mesti mempertimbangkan secara matang rencana pinjaman ratusan miliar untuk membiayai pembangunan fisik JLU tersebut.
Apabila pinjaman itu tetap dilakukan oleh Pemkot Cilegon dikuatirakan berdampak dengan program program pembangunan lainnya, mengingat kondisi keuangan daerah saat ini sedang tidak baik – baik saja.
Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi lugas.net rabu 24/09/2025 aktivis yang konsen sebagai Pemerhati Pembangunan menyampaikan.
“Saya melihat pembangunan JLU tidak cukup mendesak untuk dilaksanakan, bahkan terkesan dipaksakan karena tanpa perencanaan yang matang.Ini tidak baik,” kata Juli Tresno Ajie.
“Menurut saya coba Pemkot Cilegon ini cari pendanaan alternatif untuk bangun JLU, jangan ngutang. Kalau memang kondisi keuangan tidak memungkinkan lebih baik tunda aja dulu pembangunan JLU ini, ” tegasnya.
“Dimana kebutuhan hak dasar masyarakat dijamin dan dilindungi oleh undang-undang nomor 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia, maka saran saya tunda saja dulu pembangunan Jalan Lingkar Utara(JLU)”,ujarnya.
“Mending Pemkot Cilegon memprioritaskan program pemenuhan kebutuhan hak dasar masyarakat seperti kecukupan pangan, harga sembako murah, pendidikan yang benar-benar gratis untuk masyarakat, menjamin dan menjaga masyarakat selalu sehat dan lepas dari persoalan gizi buruk karena kita hidup berdampingan dengan industri hulu dan hilir sangat rentan dengan dampak polusi udara dan air,”tutupnya.(Red)