iklan lugas net

Apa Penyebab Publik Banyak Kecewa Terhadap Janji Janji Politik?

iklan lugas net

iklan lugas net

Oleh : Badia Sinaga.
Pemerhati Publik.

Cilegon, LN – Hilangnya kepercayaan publik merupakan persoalan kehilangan etika, seperti kebohongan, ketidakjujuran, dan kecurangan. Ketika kita mencari solusi untuk dilema etika ini, maka hendaklah berfokus pada satu target yang bersifat button line, dan jenis kepemimpinan yang tepat. artikel ini disampaikan Kenneth Hartley Blanchard adalah seorang penulis Amerika, konsultan bisnis dan pembicara motivasi yang telah menulis lebih dari 70 buku.

iklan lugas net

iklan lugas net

Seseorang jika ingin menjadi pemimpin baik itu pemimpin negara, suatu daerah tentunya selain menjadi kader partai politik, juga ada jalur independen yang diatur dalam undang-undang Pasal 41 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016,ketika ditentukan pemenang maka otomatis sebagai pejabat publik yang kental dengan politik.

Penulis mencoba menyampaikan fenomena dimana semakin terkikisnya kepercayaan masyarakat atau publik ataupun nitizen sebutan saat ini di era digital terhadap pejabat baik itu seorang politisi, sehingga menjadi menurun nya nilai nilai demokrasi.

Fakta banyak pemimpin dan organisasi politik yang kemarin sangat kuat lagi terpercaya, tetapi sekarang kurang mendapat tempat (kepercayaan) di hati publik, berarti ada sesuatu yang salah dilakukan selama ini,apakah mungkin saat memegang jabatan mereka sulit keluar dari suasana nyaman sehingga berdampak pada percepatan pembangunan?

Seharusnya dapat dipertahankan dimana kepercayaan publik adalah sumber kekuatan seorang pemimpin. Terpilihnya calon pemimpin, baik gubernur/wakilnya, bupati/wakilnya dan wali kota/wakilnya karena mayoritas kepercayaan publik kepadanya, demikian sebaliknya, namun faktanya banyak kecewa terhadap janji janji politiknya.

Penulis mencontohkan banyak pemimpin dunia mengalami kegagalan sebelum mereka menjadi pemimpin sejati yang sangat dihormati umat manusia di seantero dunia ini.seperti Abraham Lincoln mengalami setidaknya 16 (enam belas) kali kekalahan sebelum berhasil menjadi presiden Amerika Serikat ke- 16 sekaligus pemimpin dunia dan Sun Yat Sen mengalami sedikitnya 10 (sepuluh) kali kekalahan sebelum ditetapkan menjadi pemimpin China modern yang sangat dihormati dan disegani.

Pertarungan pilkada serentak tahun 2024 ini tentunya ada pemimpin daerah yang menjadi petahana, bagaimana tingkat kepercayaan masyarakatnya akan ditentukan saat pilkada ini, ketika ada daerah yang melaksanakan pilkada namun akan berhadapan dengan kotak kosong maka pemimpin daerah itu tingkat kepercayaan masyarakatnya sangat tinggi.

Penulis melihat ada perubahan signifikan akan terjadi di pilkada ini dimana wasit yang akan mengawasi adalah publik itu sendiri (Nitizen) dimana belakangan ini jelas apa yang menjadi tontonan publik bagaimana industri hukum yang terjadi di lembaga negara di acak acak oleh oknum yang juga pejabat.

Pejabat pemimpin daerah yang banyak janji janji akan berkurang kepercayaan masyarakat terhadapnya di pilkada tahun ini, dimana semakin cerdasnya nitizen bahkan penulis menganalisa pilkada serentak tahun 2024 ini yang calon pemimpin daerah yang memiliki logistik besar belum tentu memenangkan kontestasi ini karna kecerdasan demokrasi yang di miliki nitizen atau publik.

Blanchard & Miller (2004)mengatakan ”Jika pembaca pada saat ini merasa sebagai seorang pemimpin dan ingin menjadi pemimpin besar yang sukses memimpin, maka pertanyaan utama dan terus menerus yang mesti anda ajukan kepada diri anda sendiri adalah; apakah saya seorang pemimpin yang melayani orang lain atau seorang pemimpin yang melayani diri sendiri, dan pemimpin yang meminta dilayani”.(Red)

iklan lugas net

iklan lugas net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *