Tak hanya kaya dengan alamnya yang cantik. Negeri minangkabau juga kaya akan atraksi dan event budaya. Diantara event pariwisata terpopuler di Sumatera Barat adalah Tour de Singkarak, Pacu Jawi, Festival Siti Nurbaya, Sawahlunto, dan masih banyak lagi.
Sumatera Barat tidak hanya menghadirkan wisata pemandangan yang aduhai dan kulinernya yang lezat, Padang dan kita lainnya menghadirkan Festival Padang yang bertajuk seni, kebudayaan, lingkungan dan kuliner. Hampir tiap bulannya selalu ada festival yang memeriahkan kota ini dan selalu ramai dikunjungi oleh turis lokal maupun mancanegara.
Festival Rendang
Fetival Padang yang pertama adalah Festival Rendang adalah lomba memasak rendang yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh pemerintah kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia.
Festival Rendang digelar untuk pertama kalinya pada tahun 2011. Setelah sebelumnya Rendang dinobatkan oleh CNN International sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar World’s 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia).
Festival Rendang 2011 dipusatkan di Ruang Terbuka Hijau Imam Bonjol, Kota Padang. Festival ini diikuti oleh 5.200 peserta dari 104 kelurahan se-Kota Padang. Setiap kelurahan memasak 50 kg daging sapi untuk diolah menjadi Rendang. Festival yang dibuka langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring ini, berhasil memasak 5,2 ton daging, sehingga mendapatkan piagam Museum Rekor Indonesia untuk kategori peserta dan daging terbanyak.
Festival Rendang 2011 juga diramaikan dengan wisatawan asing asal Jerman, yang turut serta dalam lomba memasak Rendang ini. Sejak tahun 2012, Pemerintah Kota Padang menargetkan Festival Rendang akan dijadikan agenda tahunan. Selain Festival Malamang dan Festival Siti Nurbaya yang telah lebih dahulu digelar.
Festival Pertunjukan Pacu Jawi
Pacu Jawi atau dapat disebut balapan sapi dalam bahasa Indonesia adalah sebuah atraksi permainan tradisional yang dilombakan di kabupaten Tanah Datar, provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Setiap tahun, lomba balap sapi ini diselenggarakan secara bergiliran selama empat minggu di empat kecamatan di kabupaten Tanah Datar, yaitu kecamatan Pariangan, kecamatan Rambatan, kecamatan Lima Kaum, dan kecamatan Sungai Tarab.
Pacu jawi telah ada sejak ratusan tahun lalu, yang pada awalnya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh petani sehabis musim panen untuk mengisi waktu luang sekaligus menjadi sarana hiburan bagi masyarakat setempat. Berbeda dengan karapan sapi di pulau Madura yang diselenggarakan di lintasan yang kering, Pacu Jawi di kabupaten Tanah Datar diselenggarakan di sawah-sawah milik masyarakat setempat sehabis panen dan dalam kondisi berlumpur.
Uniknya, sepasang sapi hanya berlari sendiri tanpa lawan, bukan dengan pasangan lawan sebagaimana layaknya perlombaan. Dimana, penilaiannya adalah lurus atau tidak lurusnya sepasang sapi dalam berlari, disamping penilaian waktu tempuh lintasan. Selain itu, kegiatan ini juga dipadukan dengan tradisi masyarakat setempat, seperti penampilan tarian dan permainan alat musik tradisional.
Festival Siti Nurbaya
Festival Siti Nurbaya merupakan Festival Padang dengan kegiatan budaya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Padang sebagai salah satu sarana memperkenalkan budaya Minang kepada wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Rangkaian kegiatan “Festival Siti Nurbaya” dimulai dengan lomba lagu Minang yang dilaksanakan di Pantai Cimpago. Sejumlah lomba tradisi yang tidak kalah seru akan turut memeriahkan helat ini.
Sebanyak 1.000 perempuan akan mengenakan baju kuruang basiba, pakaian keseharian khas Sumatera Barat. Biasanya mereka akan berparade di Pantai Padang dalam rangkaian kegiatan Festival Siti Nurbaya. Sebelumnya, asisten III Sekretariat Kota Padang Corry Saidan mengatakan penampilan 1.000 baju kuruang basiba itu, sekaligus menciptakan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
Tour de Singkarak
Tour de Singkarak adalah kejuaraan balap sepeda resmi dari Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International) yang diselenggarakan setiap tahun di Sumatera Barat. Kejuaraan yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2009 ini merupakan balapan jalan raya jarak jauh yang umumnya diadakan sekitar bulan April hingga Juni dan berlangsung selama seminggu. Kejuaraan ini telah menjalin kerjasama dengan Amaury Sport Organisation yang menjadi penyelenggara Tour de France di Perancis.
Sesuai dengan namanya, Singkarak yang merupakan danau terbesar di Sumatera Barat menjadi bagian dari jalur lintasan Tour de Singkarak. Selain itu, beberapa kawasan wisata lain juga menjadi bagian dari jalur lintasan, termasuk Lembah Harau, Danau Maninjau, Kelok 44, Danau Di atas, dan Danau Dibawah. Salah satu tujuan Festival Padang Tour de Singkarak ini adalah sebagai ajang mempromosikan Sumbar sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia, khususnya dalam sport, culture, and tourism.
Payakumbuh Fashion Festival
Kegiatan tersebut biasanya diselenggarakan pada tiap tahunnya dengan menampilkan dua kategori: yakni anak-anak dan dewasa. Nantinya setiap peserta diwajibkan memakai bahan dasar kain yang diproduksi Tenun Balai Panjang Payakumbuh. Dengan adanya kegiatan itu, semoga tenun asal Payakumbuh semakin dikenal di tingkat Nusantara dan internasional.
Terbukti sudah, festival Padang satu ini membuat produk tenun asal Kota Batiah sudah mulai dilirik konsumen. Hal itu dirasakan semenjak diselenggarakan kegiatan “Payakumbuh Fashion Week” dan promosi di pameran Jakarta Fashion Week. Tak hanya itu, para perancang busana dan pengusaha busana pun ikut tertarik.
Festival Berkaul (Bakaua) di Sijunjung
Festival Padang yang satu ini adalah acara ini merupakan wujud syukur hasil panen yang dimulai dengan musyawarah tingkat nagari yang dihari petinggi-petinggi nagari, mulai dari ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai serta walinagari dan lembaga-lembaga yang ada di nagari.
Acara adat bakaua ini juga merupakan alek gadang nagari yang meliputi berbagai kegiatan, salah satunya para petani sepakat turun kesawah secara serentak untuk memulai kembali penanaman padi.
Tak hanya bisa menikmati wisata alamnya yang indah tapi juga dapat melihat langsung acara adat nagari yang juga menyediakan berbagai hiburan seperti kesenian randai, selawat dulang, saluang dendang, rabab dan lain sebagainya.
Pagaruyung Walk Heritage
Pagaruyung Walk Heritage diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Datar sebagai ajang promosi wisata untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di kabupaten ini sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Event berjalan kaki ini digelar dengan konsep alam terbuka, peserta akan berjalan kaki menyusuri alam yang indah dan situs budaya yang mengagumkan. Untuk semakin memeriahkan event ini, peserta akan dihibur dengan pertunjukan seni dan budaya di beberapa titik.
Rute yang akan dilalui direncanakan dimulai dari Benteng Vander Capellen menuju Guguak Katitiran, Batu Basurek, Ustano Rajo, Ustana Rajo Ibadat, Istano Silinduang Bulan, dan Istano Basa Pagaruyung. Kemudian dilanjutkan ke Polres Tanah Datar, Prasasti Lembah Pertiwi, Kapueh, Malana, Kampuang Teleng dan berakhir di gedung indo jalito.
Festival Padang ini dilakukan dalam upaya menarik minat peserta, panitia akan mempersiapkan hadiah undian berupa uang tunai dan hadiah hiburan.
Masih banyak segudang Festival Padang yang bisa kita hadiri dan saksikan jika kita datang ke Sumatera Barat, seperti Hoyak Tabuik, Sawahlunto International Songket Carnival (SISCa), dan masih banyak lagi. **